Tuesday, March 29, 2011

Jika Kita Jatuh Cinta 2 : Hikayat Cinta

Asal cinta je, mesti letak gambar hati. Cliche! Kali ni nak letak gambar buku ah pulak! Sebab, saya suka buku! :)




Betullah orang cakap, nak menulis ni, kalau tak ada idea, duduk ah tercangak depan laptop tu sejam dengan mata pejam celik pejam celik pun, belum tentu dapat tulis hatta satu ayat sekalipun,
Ataupun, genggamlah sepuluh batang pena dan letakkan di atas sehelai kertas sebesar alam pun, belum tentu segaris tulisan mampu kita coretkan, kalau idea tu tak mai singgah di kepala.

Lama dah rasa nak sambung...nak sambung.....nak sambung..., tapi tak tersambung2 jugak. Tandus idea mungkin. Tapi, tadi tengah lawat2 Aksara Keraian, tiba-tiba dipertemukan dengan ni:




~A. Samad Said~

"Ilham seperti ikan d lautan. Kan banyak sekali.
Penulis pula bak nelayan atau pengail ikan.
Ikan juga bisa berenang ke pesisiran pantai.
Tapi bilangannya tentu sedikit sekali.
Begitu juga ilham, kadang-kadang datang sendiri
Tetapi untuk memperoleh ilham yang banyak,
nelayan perlu berusaha untuk ke laut dalam.
Justeru penulis mesti mahu menerokai ilham tersebut."


Ya, saya tahu saya bukan penulis hebat. Yang karyanya selalu saja memikat.
Tapi asalkan menulis, bolehlah kot...

Dan Allah pun suruh kita usaha, kan??

Jadi, setelah berusaha 'mengail' dalam renyai hujan sebentar tadi,

Maka terlahirlah sambungan Jika Kita Jatuh Cinta,

Here comes the sequel : Jika Kita Jatuh Cinta 2: Hikayat Cinta

Semoga manfaat nya berlimpah berbanding mudharat, inshaAllah =)



Tajuknya dah ala2 zaman Sultan Muzaffar Syah gitu.! :p


Pernah dengar kisah cinta Laila dan Majnun?
Pernah dengar kisah cinta Romeo dan Juliet?
Pernah dengar kisah cinta Sita dan Rama?
Pernah dengar kisah cinta Saiyidina Ali r.a. dan Saidatina Fatimah ?


Sila abaikan kisah cinta 3 teratas tu. Mari, sama2 telusuri kisah cinta yang terakhir itu,
bukan saya yang tulis, tapi saya pinjam dari FB, (rujuk sini ).Semoga Allah merahmati penulisnya :-)



Mempersembahkan.....








Hikayat Cinta Saiyidina Ali karamullahuwajhah, dan puteri kesayangan Rasulullah, Saiyidatina Fatimah Radhiyallahu'anha.















Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.

‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.


”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya.


Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali.


Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.


’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.


Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum Muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk lutut.


’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah. ’Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”


Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah. Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya. ’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi.’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!” ’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha.

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan. Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak.


Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang miliarderkah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adzkah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ’Ubaidah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi.. ””Aku?”, tanyanya tak yakin.”Ya. Engkau wahai saudaraku!””Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?””Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan- pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya. Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab.


Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?””Entahlah..””Apa maksudmu?””Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya !”Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang.Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti.


’Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.


Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda ”‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu?”Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”


Kemudian Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fatimah puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan maskawin empat ratus Fidhdhah (dalam nilai perak), dan Ali ridha (menerima) mahar tersebut.”

Kemudian Rasulullah saw. mendoakan keduanya:“Semoga Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebajikan yang banyak.” (kitab Ar-Riyadh An-Nadhrah 2:183, bab4).


* Jika dirasa bermanfaat dipersilahkan utk copas atau share langsung...Barakallahu fiikum....Aamiin ya Robb...^_^






Isk...isk....sedih kan?



Saiyidina 'Ali menyintai Saiyidatina Fatimah dalam diam,

Begitu juga Saiyidatina Fatimah, hatinya sudah tertaut pada Saiyidina Ali.

Namun, tiada siapa tahu rahsia hati mereka, melainkan Allah ta'ala, pencipta cinta.

Dan, dengan takdir Allah juga, mereka akhirnya disatukan atas nama cinta. *nak nangis




Ada lagi tak manusia hari ini yang mampu menyimpan rasa cinta pada manusia dalam lipatan rahsia? Kerana takut fitnah melata di hati.


Mungkin kita kata, "Ah, itu manusia zaman nabi. Imannya kental ,mujahadahnya tinggi mencecah awan, kita ni manusia biasa, mana mungkin mampu menyamai dia!"


Sungguh, kita manusia biasa, tetapi ingat, Saidina Ali juga manusia biasa, bukannya nabi.

Saidina Ali juga punya rasa cinta lantaran fitrah,

Saidina Fatimah juga menyambut lamaran cinta atas dasar cinta.

Ia sama.

Ia cinta.

Ia satu.

Ia Cinta.



Kata orang, cita itu manis.

Kata orang juga, cinta itu pahit,

Kata orang cinta itu laksana pelangi,

Kata orang juga, cinta itu laksana awan.


Dan kata saya,

cinta itu umpama api,

kecil2 menjadi kawan,

besar2 menjadi lawan.

Cinta...

biar ia jadi unggun menghangatkan,

jangan sampai marak hingga memusnahkan!


InshaAllah, yang terakhir akan menyusul.

Semoga Allah kurniakan kesempatan,

Semoga Allah kurniakan kebaikan di sebalik tiap ayat.


Readers i yang dua tiga kerat tu, sorry lah ye, baaaannyaaakkk sangat perkataan 'cinta' kali ni. Biasalah, menghayati...haha (^_^)

and kalau ada salah silap, tak kena mana2, silalah tegur ek?

Bak kata orang puteh, Please correct me if i'm wrong.

Babai!!!!













Saturday, March 26, 2011

Bidadari- bidadari saya. (Versi TESLian UiTM Kuantan)



Tengok senyuman manis para bidadari. Sweet kan!?







Tidak. Ini bukan sambungan Trilogi "Kalau Kita Jatuh Cinta".


Bukan. Ini bukan kisah fantasi di mana bidadari-bidadarinya bersayap, banyak dilihat dalam sinetron indonesia, (cth: bawang putih bawang merah). Tapi kalau dalam cerita tu, biasa panggil "peri' peri' " atau "ibu peri'". Sebut betul2 naa..


Biasa kan, manusia ni normalnya memang akan ada kawan baik. Apapun yang kita gelar 'mereka'. Sama ada besties, bff, sahibatiy, bla..bla.. Sama je maksudnya, Sahabat baik. Ya, sahabat baik. Ya, sahabat baik. (Ulang banyak kali, supaya kau ingat, ini cerita tentang manusia, bukan peri'-peri' semata.)



Mari saya kenalkan, mereka2 yang saya gelar bidadari ini.




AISYAH HANUN BINTI SHAMSUDIN


NURUL AFIFAH BINTI ZAMROL


NOR SYAFIQAH BINTI ZAKARIA


AINI FADLINA BINTI HASSAN


NOR SAZWANA BINTI QASHIM



oooppsss.. Liyana G, Adahredha, Ain Romeli, Dyana, Iza, Ira, Athirah, Syiqin, Waji, Boss dan sahabat2 tercinta yang lain, bukan bermakna anda semua tidak istimewa di hati saya, anda semua saaanggaaaatt istimewa sebenarnya!

Tapi, kali ini saya nak fokus pada yang 5 ini sahaja. Boleh kan?
Faham kan? Ok! Pandai! *gosok2 kepala anda


Sungguh, kalau nak dikira jasa bakti mereka pada saya, campur jari tangan dan kaki kami berenam pun masih tak cukup dikira.. Terlalu banyak, bahkan tiada ternilai oleh intan berlian, emas dan permata dari Habib Jewels.



Diorang ni lah yang kongsi suka duka bersama. Yang apabila saya sedih, mereka turut keluarkan tisu (nak lap hingus barangkali). Yang bilamana saya ada masalah, berkajang2 essay problem solving solution punya format mereka tolong karangkan (melalui mulut je la, diorang ni pun pakat2 malas menulis macam saya. Kalau bercakap memang kami rajin!). Yang bila tiba saat saya lalai dan terleka, mereka jadi alarm tolong bangunkan saya dari mimpi dalam jaga.


Pernah waktu Islamic Week dulu, waktu majlis penutupan, saya serabut bagai nak gila, sebab waktu tu ramai JPK pergi ke Jengka (yang indah permai lagi sentosa). Mana nak beli hadiah lagi, sebab petang tu baru dapat 2000 cash nak habiskan beli hadiah, mana nak arrange aturcara majlis yang belum cukup lengkap tu lagi. Mana nak itu, mana nak ini..


Bayangkan saudara saudari, nak kena habiskan 2K dalam masa beberapa jam! Kalau duit tu boleh campak ke cashier kedai2 handbag dan baju takpe lagi, tapi masalahnya kena cari hadiah dan hamper. Bukan senang tu..Mana nak cari saudara saudari? Sempat ke dalam suntuk masa yang ada tu? (guna nada pakar motivasi).


Maka di saat kebuntuan ini lah, Allah menghulurkan bantuannya melalui buah hati saya, Liyana Ghafar (yang juga sering susah senang bersama) dan hadirnya bidadari, elok namanya, indah pula rupanya. Itulah dia, Aisyah saya perkenalkan (nama penuh, sila rujuk atas). Dengan penuh semangat serta iltizam, kami pun pergi lah ke Mydin dan ECM, meredah hujan dan lecah, dan dengan kepakaran aisyah merencana itu ini, berjaya jugaklah beli semua hadiah2 tu. Hamper2 tu semua krismas punya. Bantai jelah.. Janji halal. Alhamdulillah. Waktu ni, kalau takde Aisyah, memang rasanya stuck lama jugak kat situ. Saya ni cam blurr sikit kalau bab2 nak kira mengira, yang berkait2 dengan bilangan ni. Mujur aisyah ada.Thanks Aisyah :-)


Saya ni kan sibuk..(ahaks, perasan!). Maka di sinilah bertambah2 terserlah lagi kebaikan sahabat2 saya ni. Kalau saya serabut2 nak cari barang, diorang mesti tolong saya. Barang saya selalu banyak, dan handphone saya selalu hilang. Bila dah jadi macam tu, wajiblah diorang ni bebel2, tapi pada masa yang sama, diorang jugaklah yang tolong cari dan jumpakan.
Kalau saya ada terlampau banyak kerja (Terlampau tu hypervbola), mereka ni mesti tolong saya, bagi saya kata2 semangat, walaupun sebenarnya takde langsung ciri2 nak jadi pakar motivasi yang berjaya, tapi bolehlah..Asalkan kata2 tu dari orang yang kita sayang, semuanya indah dan bermakna, kan??


Lepas tu pulak, nak cerita pasal Power Rangers saya. *Aini, saya nampak anda tersenyum, perasan lah tu!

Kadang2 tu, kalau bas lambat sampai ke Padang Lalang, saya pergi ah solat asar dulu kat surau,(padahal 2,3 kali je pernah buat macam ni. Riya' lah tu, konon selalu solat awal. haha...). Kadang2 tu tengah2 solat tu lah, molek je bus pun mendarat. Biasanya kalau ada hari2 tertentu, akan ada yang ramai Lawrian ada kelas. So, memang berebut2 nak naik, dan bus pun akan jalan dengan cepat. (Saya syak pak cik bus tu tak tahan bau masam kami kot.Maka blah awal2 adalah cara tepat untuk menyelamatkan hidung beliau)..
Lepas tu, Aini ni yang telah saya wasiatkan dengan satu ucapan keramat "kalau bus datang, call aku tau..", mengambil tindakan segera dengan berlari2 ke surau untuk memanggil saya. Takut sangat dia kalau bus tu tinggal saya.Yelah, dia kan sayang saya..haha.


Pernah juga satu kali tu, dia cakap betul2 kat pak cik bas suruh tunggu saya. Waktu tu bas memang dah penuh sampai ke muka pintu. Aini dah jaga tempat untuk kami berdua sebenarnya, tapi sebab dia dah keluar semula untuk panggil saya, dan ramai pula orang dalam bus tu, maka terpaksalah dia berdiri bersama2 saya. Untuk menambahkan kesan terharu, ada satu waktu bus tu berhenti, aini nak jatuh, dan saya waktu tu, tak mampu berbuat apa2 selain melihat dan cuba menahan tawa sahaja. Itu sahaja. Oh, saya sungguh tak berguna, kan? Last2 aini duduk je atas lantai bus tu. Yelah, kalau jatuh ke belakang, alamatnya 'selamat' lah anak orang tu, kerana di belakangnya penuh kaum2 adam. Haru tu!


Kalau nak cerita bab2 tolong saya buat assignment, lagilah berlambak2 credit nya pada mereka ini. Syafiqah Zakaria, bukan sahaja anak tok imam, bahkan rajin buat assignment lagi orangnya. Dia ni kalau tengok saya serabut banyak sangat yang bertagak tak dibuat lagi, dia mseti kata.
" Meh sini aku tolong kau cari isi2 penting". Ni waktu kena cari artikel banyak2 dulu tu, pastu kena buaty summary. Baik kan? Antara kitorang berenam, yang paling nampak bersungguh dan kadang2 bagai tak cukup nyawa nak buat assignment adalah beliau. Memang terbaik lah. Kadang2 sampai pukul 2,3 pagi baru tidur. Kalau saya ada problem pun, dia mesti mau tolong punya la.. Layan fb pun boleh tahan jugak..hehe..(piqah kau jangan marah..aku harus seimbangkan pujian yang aku taburkan atas nama kau tu.). Dan lagi satu.. dia sangat berjasa pada saya dalam satu perkara..Satu perkara yang sangat penting buat saya...(kau faham kan, pqah, perkara apa ni :-) )


Ni kalau saya dah update ni, mesti akan ada satu makhluk bermata sepet baca kuat2 dengan nada mengada. Memang saya tak pernah lagi jumpa orang yang boleh buat nada suara macam dia buat. Cukup lemak masinnya. Cukup serba serbi. Itulah orang nya juga, yang saat saya sedih, cuba pujuk dan hiburkan saya dengan lelucon dan ayat2 hikmah yang entah dari mana. Fa, aku harap waktu kau baca ni, nada kau berubah jadi berperikemanusiaan sikit. Buruk benor bunyinya nada yang kau guna selama ni..Kasihanialah post aku yang satu ni!
Dia ni, kalau bab2 nak habiskan makanan, sila2 kan lah.. Memang licin ah! Tapi maintain slim.... Fa ni pun, selalulah kongsi2 sedih ngan saya. Kongsi2 gosip terhangat pun selalu. Memang jelas ternyata borring kalau beliau tiada :-(... Lagi satu, kitorang selalu pergi gerai goreng pisang sama2, pastu gi taman sambil tengok budok2 bermain buaian (aini teringin sangat nak main ni, last2 tercapai jugak hajatnya pada hari last kami ke sana hari tu..) isk..isk..sedih pulak bila buka kotak memori ni..Tak nak ah cerita dah!


Sekarang ni, kalau buka KBS,mesti teringat kat si dia, yang paallinng penyabar antara kami. Wana ni, bilik lain dengan kitorang. Selalu, kalau janji nak turun sama2, mesti beliau akan turun paling awal dan tercangak tunggu kitorang yang akan turun paling awal pun, 15 minit selepas tu. Selalu jugak lambat sangat, sampai wana menapak ke tingkat tiga tu menjenguk kitorang. Patutlah wana makin kurus cekeding, kan?? Wana ni jarang lah nak tengok dia marah. Sengih je sokmo. Marah sengih, gembira pun sengih, terluka pun sengih. Ni kalau nak jadi maskot senyum sokmo ni memang layak sangat nih! Apatah lagi dia ni memang ore ganu. Sesuai sangat..
Wana banyak kali tidur sama2 ngan kitorang, dan kalau ada apa2 mesti suka share citer sama2.
Dan...wana lah satu2nya antara kami berenam yang pakai spek mata. *Saya suka sangat tengok orang pakai spek mata. Nampak smart dan bijak!


Rasa macam nak tulis banyak2 lagi, tapi rasa patut berhenti di sini juga. Empangan air mata dah nak pecah sangat2 dah ni. Bila cot cet2, bila cerita2, memang akan ada rasa halus menyusup ke dalam hati, memang lah akan rasa sebak dan sedih, rasa nak gelak sorang2 pun ada, bila terkenang yang lucu2. Maka, sebelum mak abah saya susah hati dan mula mencari2 wad psikiatri terbaik untuk saya, eloklah saya berhenti.


Mereka istimewa di hati saya. Itu sahaja yang boleh saya cakap. Apabila istimewa, maka sekaligus telah merujuk pada segalanya yang baik2. Alhamdulillah, Allah telah pertemukan saya dengan mereka untuk saya belajar lebih tentang hidup, untuk saya mengajar diri menjadi hamba Allah yang lebih taat.

Untuk Aisyah, Fa, Aini, Wana, Pqah. Kalian adalah bidadari2 saya, akan tetap dalam hati saya selamanya, InshaAllah. Nanti2 kalau kita ditakdirkan Allah untuk tidak berjumpa lagi, saya cuma nak bidadari2 sekalian tahu, bahawa saya di sini akan sentiasa mengingati dan merindui, dan ruang di hati saya, akan sentiasa ada untuk nama kalian berlima.

Tapi, sebelum tu..nah hadiah!!!!


~Imam Al-Ghazali~

Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu akan teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati.


Alhamdulillah, mengenali kalian, membuatkan saya lebih sedar, hakikat hidup yang sementara ini..



Lots of Love...mmmuuuuuaaaahh!!!.

('^_^)







p/s: ini baru bidadari2 di UiTM Kuantan, nanti inshaAllah saya akan tulis untuk yang di SMKA TAHAP, pula. InshaAllah. :-)

*credit to here for the Imam Ghazali's saying.. Want to know more? Just click and visit the amazing blog :-)

*Nanti saya sambung "Kalau Kita Jatuh Cinta 2".






































Wednesday, March 23, 2011

Kalau kita jatuh cinta...

Pernah tak rasa seolah-olah bintang sedang bersinar terang nyaman sejuk padahal waktu tu panas terik menggila matahari memancar terang tanpa seketul bintang pun?


Pernah tak rasa seolah-olah ada semilir angin bertiup damai menyusup ke dalam hati walaupun waktu tu tengah duduk kat belakang bas UiTM, sambil asap hitam keluar dari ekzos menyerbu rongga badan?


Pernah tak rasa seolah-olah hati sering merindui seseorang sampai satu saat jiwa rasa tersiat dan perit menahan siksa?


Pernah tak sesekali apabila terlihat akan dia dunia terasa berhenti berputar dan seisi alam maya membeku turut terkesima?


Pernah tak adakala dengan melihat wajahnya sekilas cuma sudah cukup untuk membuat kuntum senyum mekar mengembang sepanjang hari walau tanpa cahaya suria?


Dan apabila ditanyakan pada doktor akan simptom2 itu, untuk tahu sakit apakah kita, maka jawapannya TIADA. Awak tidak sakit.


Apabila ditanya kepada yang lebih dahulu makan garam berbanding kita, akan rasa2 yang mercampur baur dan keanehan2 yang brerlaku itu, mungkin kata mereka:








"anak ini sudah jatuh cinta, sudah dicuri hatinya".....


























Jatuh cinta???









Jatuh cinta????















Jatuh cinta?????????





maka......





























apakah yang kita akan lakukan apabila mendapat tahu bahawa kita sudah jatuh cinta??




a. Mendendangkan lagu " Bila cinta" sambil main2 telinga teddy bear.

b. Pergi tikam 'dia' sampai pengsan, agar kita tidak jatuh hati lagi

c. Makan coklat

d. Hantarkan rombongan meminang

e. Berhadapan dengan 'dia' dan katakan " Saya sudah jatuh cinta dekat awak".



Kalau bagi llelaki, mungkin jawapan paling macho yang boleh dipilih adalah D. (Serius, bagi saya this's much better than E. Mak bapak setuju, apa lagi? nikoh je le!!*tangan diliuk lentikkan


Namun, kalau perempuan, yang sudah berabad2 terkenal dengan sifat malu2 cute gitu, (ok, fine..saya tahu sekarang dah makin pupus.), bagaimana ingin menghadapi situasi ini, Pinang si lelaki? Mungkin.. Tetapi berapa ramai yang berani, kan.. Kalau saya, nampak gaya nye, mendara ah sampai ke tua. Belum cukup berani rasanya.. Tapi tak tahu juga, mungkin bila dah besar nanti, dan ada lelaki yang saya cintai sepenuh hati, sanggup kot nak paksarela mak abah hantar cincin kat rumah dia. HAHA. Sounds impossible.
Kalau boleh tak nak lah macam ni!! * sambil tangan menumbuk bantal secara slow



Ataupun, cari orang yang kita jatuh cinta kat dia tu, pandang muka nya, (ataupun nak buat ala2 novel islamik sikit, bawa teman, jumpa dia di tempat terbuka) dan ucapkan padanya " Saya suka awak!". Kalau nak tambah lagi efek drama, beli aiskrim cornetto royale show your love, dan beri padanya satu (dengan harapan hati beliau akan cair seperti mana aiskrim tersebut), sambil termengah-mengah, kononnya penat sangat berlari semata2 nak pergi beli aiskrim dan kongsikan dengannya.alaa..macam dalam iklan tu. Mungkin sweet begitu..


Ataupun, kalau perempuan, mungkin bagi hint2, sikit, dimulakan dengan pura2 tersalah dail nombor dia, kemudian terbersembang dengan dia, kemudian buat2 baru kenal dia, dan bla..bla..bla..you choose the next step based on ur own creativity. tak boleh lah nak tulis panjang lebar kat sini, nanti kalau saya tulis buku, "taktik2 mengorat", tak laku pulak, pasal korang semua dah baca kat sini. ahaks!!! tak bermotivasi langsung punya impian!



Bagi yang dah lama tahu akan kewujudan 'dia', dah lama pun kenal dan berkawan dengan 'dia', tapi baru sedar yang separuh hati sudah ada pada 'dia', tanpa disangka2, maka apa harus dibuat?


Mungkin risau sebarang penolakan menyebabkan kita menjauh dari dia. Yelah, simpan lama2 jadi pekasam takpe lagi, boleh dimakan, enak pula rasanya (bagi sesetengah orang, bukan saya). Tapi rasa itu, jika simpan lama2, tidakkah menyeksa jiwa raga namanya? Menderita kerana cinta.




" Aku hanya mampu melihatnya dari jauh, ingin ku dakap, tidaklah halal,
Aku hanya mampu memerhatikannya dari jauh, hendak kuluah, takut direject
Aku hanya mengintainya dari jauh, ingin mendekat, takut dimarahi"



Lantas, apa yang perlu aku lakukan???????



* To be cont...(Kata pojan, mana ada blog buat trilogi, tapi kata saya, blog saya ade. Jadi, untuk tidak menipu, saya akan mula bertrilogi), dan post ini yang menjadi mangsa..haha..Tata!!



Sunday, March 20, 2011

Bahgia oh..... bahgia..

Meh sini, kita bicara tentang bahagia..=)

Rasa2 nya, apa itu bahagia?

Mungkin kalau kecik2 dulu, bahagia itu ialah apabila kita dapat barbie doll dengan bermacam jenis gaun bling bling yang boleh kita tukar2 pakaikan patung tu,

Mungkin juga bila kita dapat kereta mainan ala2 hotwheel tu, then main dengan kawan2 kat luar rumah, sambil mata kawan2 terkebil kebil pandang kereta kita yang macam...
"fffuuuiiyyyooo cool giler kereta dia!!!"...

Mungkin jugak kalau kita besar sikit, bahagia itu apabila kita dapat tempat pertama dalam pertandingan bercerita atau choral speaking setelah sekian lama menjerit melalak berlatih atas pentas tiap2 petang lepas habis sekolah agama,

mungkin juga bila sudah mula usia belas2, yang mana suara pun dah bertukar ala2 itik serati, dan jerawat pun sudah mula berjinak2 membina penempatan di muka kita yang cantik ni (err..chantek ke??)
maka bahagia itu mungkin apabila kita menerima sms cinta(kalau zaman tok nenek kita, ianya adalah surat atau nota cinta)

mungkin juga apabila sudah jelas sedikit akan matlamat dan cita-cita, bahagia itu hadir apabila A demi A menghias hias kad kemajuan kita, mahupun angka 3++ dan 4.0 menjelma sebaik sahaja kita log in student portal (semangat UiTM masih belum habis nih!) dan click pada examination result.

Mungkin....

Mungkin itu..

dan mungkin ini..

Bagi awak, bahagia itu apa ya..

Entah, kalau saya, banyak benda yang boleh buat saya rasa gembira. Rasa suka, rasa senang.
Tapi tak semua buat saya rasa bahagia.

Kerana bagi saya, bahagia itu ialah apabila kita mampu menerima semua dengan seadanya, berlapang dada dengan insan2 yang kita jumpa, dan ALLAH redha dengan kita, dan mengurniakan salju ketenangan dalam hati kita.

Bahagia itu bukan letaknya pada banglo tiga tingkat ataupun rumah satu bilik,
Bahagia itu bukan letaknya pada kancil ataupun Lamborghini,
Bahagia itu bukan letaknya pada 1100 bertorchlight di hujung ataupun Iphone4,
Bahagia itu bukan letaknya pada 'jenama murah' ataupun MnG,
Bahagia itu bukan letaknya pada lolipop ataupun Ferrero Rocher,
Bahagia itu bukan letaknya pada aiskrim Malaysia ataupun Baskin Robbin,
Bahagia itu bukan letaknya pada selipar jepun ataupun Billabong,
Bahagia itu bukan juga letaknya pada Halimah jongang ataupun Erra Fazira,

Namun bahagia itu ialah apa yang kita terima seadanya,
apa yang kita rasa senang akannya,
apa yang kita berpuas hati dengannya,
apa yang kita bersyukur atas keberadaannya,

Itulah bahagia.

Benar, harta benda itu semua menyumbang juga, tetapi tidak sampai itu menjadi matlamat bahagia.
Insan, jika ingin bahagia bertamu dalam hidupnya, harus yakin akan Allah, perlu ada rasa cinta yang dalam pada Allah.
Harus ada rasa syukur yang tinggi melebihi paras langit atas segala apapun nukmat kurnianya.

Cakap pada saya, apa yang kita tiada?

Kita kurang duit?

Sekurang-kurangnya kita masih ada mata, Allah masih bagi kita nikmat melihat, merasa, menghidu dengan setiap deria. Cuba fikirkan mereka yang sudah hilang salah satu daripadanya. Rasa-rasanya, agak mustahil untuk menggantikannya semula. Jika boleh pun, tidak akan sama dengan yang biasa. Yang kita sedang ada.

Kita tidak cantik?

Awak tak cantik di mata manusia? Siapa kata tidak cantik di mata manusia tu, maka konfem2lah tidak cantik di mata Allah? Ingat sahabat baginda Bilal bin Rabah? Menurut riwayat, bagaimana tampang beliau? Namun imannya membuatkan Bilal istimewa di sisi Allah, dan apa lagi yang kita inginkan selain dari mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat? dan lagi satu, jika hati ikhlas, yakin dan percayalah, yang memandang pasti akan menyenangi awak. Biarpun cantik, tapi kalau dibenci2, apa guna kan?
Ya, saya tahu yang cantik2 itu selalu diberi keutamaan, yang lawa2 itu selalu diberi perhatian., tapi itu manusia punya nilaian. Nilaian Allah, siapa yang tahu? Dan lagi, hanya insan2 terpilih yang mampu lihat cantik nya seseorang insan apabila wajahnya dilimpahi keimanan. Dah, jangan risau, jangan sedih.

Kita tidak macho?

Apa takrifan macho pada awak? Ada six pack dan otot berketul2? (eeuuwwww..saya tak suka lelaki macam ni, sori..)
Atau.. awak rasa macho apabila tinggi dan tegap macam .........(nama dirahsiakan, ambil sja contoh sendiri di sekeliling awak)
Atau.. awak rasa macho ialah apabila mempunyai dada bidang dan bahu straight?

Maka pernah tak awak terfikir apakah nilaian sebenar macho di hadapan Tuhan?
Bagi saya, macho itu akan terlahir apabila seorang lelaki itu, mampu mempertahankan keimanan dan berusaha melawan hawa nafsunya, dan mampu bangun malam solat sambil menangis terhinggut2 kerana mengenang Maha Pencipta, juga menggunakan umurnya untuk berjihad di jalan Allah ( jihad bukanlah maksudnya sekadar dengan genggam senapang dan naik kuda kat padang pasir tu. jangan salah sangka tau!)
InshaAllah, memang terbaek punya macho lah kalau macam tu!
err..tapi kalau itu lah sebenar2 takrifan macho, agak2 berapa ramai je lelaki macho di dunia ini ek? errr...errr....

Haa,,, jadi kesimpulannya, bagi saya, bahagia itu bergantung kepada cara kita melihat dunia, cara kita menerima semuanya. Jika kita tidak suka dengan kehidupan kita sekarang ni, jangan kita berangan nak mengubah dunia, dan menyumpah2 kehidupan yang sucks (menurut kita), tapi, cuba ubah kedudukan hati!

Pandang lah hidup dengan sewajarnya.
Sesungguhnya, kehidupan yang paling bahagia itu bukanlah apabila kita faymous dalam kalangan manusia, tetapi apabila nama kita sering Allah sebut2 di hadapan para malaikatNYA, kerana kesolehan kita.
Dan, bahagia itu adalah apabila kita cinta akan Allah, dan Allah kasih akan kita. (^_^)

Sunday, March 13, 2011

It hurts

Don't feel like posting anything about the end of this semester..

It hurts!

Thursday, March 3, 2011

......

Baru bangun tidur pun masih terasa penat lagi.. T_T