Kalau kita jatuh cinta sebelum sampai waktunya, maka memang jiwa rasa terseksa, apabila kita rasa suka dan berdosa pada saat yang sama. Kita tahu, dan kita sedar, tiada selayaknya perasaan itu berlegar-legar di hati. Namun mana hendak dicari kekuatan untuk menyingkirkan.
Apatah lagi jika kita ingin menyimpan rasa itu sorang-sorang. Kalau perempuan terutamanya, mesti-mesti lah nak share jugak dengan kawan baik. Mesti-mestilah jugak nak bagitau pada seseorang at least. Mesti-mestilah juga nak tahu khabar si dia. Mesti-mestilah juga walau dalam berat mulut, nak risik-risik khabar si dia pada teman2.
Lantas bagaimana ingin mengawal segala rasa yang bertapak sebelum waktunya itu?
Mujahadah.
Itulah sebenarnya.
Berusaha.
Sehingga habis daya.
Allah itu Maha Mengasihani, tidak akan diujinya kita dengan sesuatu yang melawan kemampuan kita.
Yakinlah, kita mampu hidup tanpa 'si dia'.
Ingatlah, kita punya Allah, Rasulullah, ibu bapa dan keluarga untuk kita curah segala cinta.
Sedarlah, kita punya saudara2 di seluruh dunia yang sedang berjuang demi agama untuk kita fikirkan dalam setiap waktu senggang dan lapang.
Renungkanlah, kita punya ayat-ayat cinta dari Al-Quran untuk dibaca buat penyubur jiwa.
Kita punya Yang Memiliki Cinta untuk kita pohon kekuatan.
Sukar kita lakukan.
Payah untuk dilaksanakan.
Benar, cinta itu belati yang menghiris jiwa.
Benar, cinta itu juga pelangi yang mengindah hari.
Cintailah sewajarnya,
Maka ia akan kekal sebagai pelangi,
Takkan menjelma sebagai belati.
Saya juga pernah diuji.
Dan saat kaki telah mencecah lautan dosa,
Allah hadir dengan rahmatnya,
menarik saya kembali ke tepian.
DIA sentiasa ada,
Cuma kita yang sering lupa kehadiranNYA,
Kita lebih mendamba cinta manusia berbanding cinta Allah.
Kita lebih memilih mengenal manusia, berbanding mengenal Allah.
Tak kenal maka tak cinta,
Maka berusahalah mengenal Allah, dan penuhkan hati dengan cinta kepadaNYA.
Allah telah menjanjikan yang terbaik untuk kita.
DIA Maha Tahu siapa yang terbaik untuk kita.
Dia sedang mengatur yang terbaik untuk kita.
Jangan risau memikirkannya,
Yakin dengan segala janji,
Jangan teragak-agak memohon pada Allah,
untuk kita menyingkir rasa itu,
Jangan tidak ikhlas berdoa,
supaya benar jiwa akan tenang.
Kerana maksiat dan taat tidak akan bersatu.
Dulu, saya ingat dialah Penenang Jiwa saya,
Tapi ternyata bukan,
Allah itulah yang mengurniakan ketenangan,
Dan segala perbuatan mendekaktkan diri kepadaNYA itulah,
punca segala ketenangan.
Jika ada jodoh, maka adalah.
Jika tiada, tidak mengapa.
Kita hidup di dunia,
Matlamatnya redha Allah.
Itu sahaja.
Menjaga pandangan, itu yang paling asas sebenarnya.
Allah Maha Tahu kelemahan hambaNYA,
Maka DIA telah memberi panduan:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menundukkan pandanganya, dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
(QS : An Nuur [24] : 30).
Firman Allah dengan font jawi tu, saya pinjam dari sini. Semoga Allah merahmati penulisnya. :-)
Inilah penenang jiwa yang sebenarnya...
Kini saya jumpa,
DIAlah penenang jiwa..
Kini saya tahu,
Saat Kita Jatuh Cinta,
Allah telah menghamparkan hikmahNYA untuk kita teroka.
Penenang Jiwa,
Kisah kita berakhir di sini.
Akhirnya saya jumpa Penenang Jiwa yang sebenarnya,
Saat saya jatuh cinta. =)
Itulah sebenarnya.
Berusaha.
Sehingga habis daya.
Allah itu Maha Mengasihani, tidak akan diujinya kita dengan sesuatu yang melawan kemampuan kita.
Yakinlah, kita mampu hidup tanpa 'si dia'.
Ingatlah, kita punya Allah, Rasulullah, ibu bapa dan keluarga untuk kita curah segala cinta.
Sedarlah, kita punya saudara2 di seluruh dunia yang sedang berjuang demi agama untuk kita fikirkan dalam setiap waktu senggang dan lapang.
Renungkanlah, kita punya ayat-ayat cinta dari Al-Quran untuk dibaca buat penyubur jiwa.
Kita punya Yang Memiliki Cinta untuk kita pohon kekuatan.
Sukar kita lakukan.
Payah untuk dilaksanakan.
Benar, cinta itu belati yang menghiris jiwa.
Benar, cinta itu juga pelangi yang mengindah hari.
Cintailah sewajarnya,
Maka ia akan kekal sebagai pelangi,
Takkan menjelma sebagai belati.
Saya juga pernah diuji.
Dan saat kaki telah mencecah lautan dosa,
Allah hadir dengan rahmatnya,
menarik saya kembali ke tepian.
DIA sentiasa ada,
Cuma kita yang sering lupa kehadiranNYA,
Kita lebih mendamba cinta manusia berbanding cinta Allah.
Kita lebih memilih mengenal manusia, berbanding mengenal Allah.
Tak kenal maka tak cinta,
Maka berusahalah mengenal Allah, dan penuhkan hati dengan cinta kepadaNYA.
Allah telah menjanjikan yang terbaik untuk kita.
DIA Maha Tahu siapa yang terbaik untuk kita.
Dia sedang mengatur yang terbaik untuk kita.
Jangan risau memikirkannya,
Yakin dengan segala janji,
Jangan teragak-agak memohon pada Allah,
untuk kita menyingkir rasa itu,
Jangan tidak ikhlas berdoa,
supaya benar jiwa akan tenang.
Kerana maksiat dan taat tidak akan bersatu.
Dulu, saya ingat dialah Penenang Jiwa saya,
Tapi ternyata bukan,
Allah itulah yang mengurniakan ketenangan,
Dan segala perbuatan mendekaktkan diri kepadaNYA itulah,
punca segala ketenangan.
Jika ada jodoh, maka adalah.
Jika tiada, tidak mengapa.
Kita hidup di dunia,
Matlamatnya redha Allah.
Itu sahaja.
Menjaga pandangan, itu yang paling asas sebenarnya.
Allah Maha Tahu kelemahan hambaNYA,
Maka DIA telah memberi panduan:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menundukkan pandanganya, dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
(QS : An Nuur [24] : 30).
Firman Allah dengan font jawi tu, saya pinjam dari sini. Semoga Allah merahmati penulisnya. :-)
Inilah penenang jiwa yang sebenarnya...
Kini saya jumpa,
DIAlah penenang jiwa..
Kini saya tahu,
Saat Kita Jatuh Cinta,
Allah telah menghamparkan hikmahNYA untuk kita teroka.
Penenang Jiwa,
Kisah kita berakhir di sini.
Akhirnya saya jumpa Penenang Jiwa yang sebenarnya,
Saat saya jatuh cinta. =)
sambutlah cinta Allah yg sentisa dicurhkn kpd hamba-Nya (^_^)
ReplyDeletethanks u all!!
ReplyDeletemay Allah grant us with strong determination and spirit to change